Sabtu, 7 November 2015 MTs Negeri Benda Kota
Tangerang, melaksanakan shalat Istisqa berjamaah di lapangan MTs Negeri Benda
Kota Tangerang yang diikuti oleh Kepala Madrasah, Dewan Guru, Staff, Petugas
Keamanan, Petugas Kebersihan dan seluruh siswa MTs Negeri Benda Kota Tangerang.
Acara
dimulai pukul 06.45 WIB dengan shalat Dhuha berjamaah yang dipimpin Bapak Tb.
Encep Sumantri, S.Ag yang akan dilanjutkan dengan shalat Istisqa (minta hujan)
berjamaah. Setelah pembacaan do’a, Bapak Encep Sumantri S.Ag menegaskan bahwa
kemarau yang berkepanjangan saat ini sebagai bentuk teguran dan cobaan dari Allah
Swt. Kondisi yang terjadi karena banyak kelalaian yang telah dilakukan manusia.
Dan mengajak seluruh jamaah mengintrospeksi dan memperbanyak beristighfar
kepada Allah Swt dan berdo’a dengan harapan dilaksanakannya shalat Istisqa
Allah Swt menurunkan hujan di negara Indonesia khususnya di Kota Tangerang.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ
لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ"
“Aku meminta ampun kepada Allah yang
Maha agung, tidak ada tuhan selain Ia, yang Maha hidup dan Mengatur, dan aku
bertaubat pada-Nya.
Mengingat
sunnah Rasulullah Saw dalam Istisqa, Bapak Encep Sumantri, S.Ag juga menjelaskan
sekaligus mempraktekkan bersama-sama kepada jamaah laki-laki cara memindahkan
atau memutar posisi sorban ketika khotib berdo’a dalam keadaan kiblat. Yakni
memindahkan posisi selendang sebelah kanan kesebelah kiri dan yang sebelah kiri
kesebelah kanan, dan memindahkan ujung selendang bagian atas kebawah dan
sebaliknya. Tidak sedikit dari jamaah mengalami kusilatan dan kesalahan dalam
memutar posisi sorbannya, hal tersebut dikarenakan mayoritas siswa dan beberapa
jamaah lainnya melaksanakan shalat Istisqa merupakan yang pertama kalinya. Akan
tetapi setelah diulang beberapa kali cara tersebut bisa dilakukan oleh jamaah
laki-laki.
Sebelum pelaksanaan shalat Istisqa sekitar
pukul 07.30 WIB, Bapak H. Agus Salim, S.Ag yang bertindak sebagai imam
menyampaikan bahwa shalat Istisqa sebagaimana pelaksanaan shalat Ied, yaitu terdiri
dari 2 rakaat dengan 7 takbir pada rakaat pertama dan 5 takbir pada rakaat
kedua. Beliau menambahkan agar membaca istighfar pada tiap takbir dalam rakaat.
Semua jamaah dengan khusyu melaksanakan shalat tersebut dengan harapan Allah
Swt memberikan rahmat dengan segera menurunkan hujan.
Setelah do’a shalat minta hujan acara
dilanjutkan dengan khutbah Istisqa yang disampaikan oleh Bapak Matnaji, BA. Dalam
khutbahnya beliau mengajak kepada jamaah agar segera bertaubat kepada Allah Swt
atas perilaku dan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran-Nya, dianjurkan memperbanyak
istighfar, memperbaiki diri, serta mengisi setiap kesempatan dengan amal shaleh
dan nilai-nilai ketakwaan, yaitu nilai-nilai yang diridhoi Allah Swt. Sehingga
dengan demikian, cobaan yang kita hadapi berupa kemarau panjang dan kekeringan
segera berakhir. Dan semoga Allah Swt, segera menurunkan hujan membasahi bumi
sebagai rahmat dan manfaat yang memberkahi kehidupan kita. Adapun anjuran untuk
memperbanyak istighfar pada hari Istisqa, sesuai dengan firman Allah Subhanahu
Wa Ta’ala:
.اِسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَغَفَّاراً. يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَاراً
“Mintalah ampun kalian kepada
Tuhan kalian, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, Dia-lah yang menurunkan hujan
dari langit untuk kalian dengan begitu derasnya.” (QS. Nuh : 10-11).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar