Rabu, 15 April 2009

MTs Negeri Benda, MA dan MI Tarbiyah Islamiyah bekerja sama gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW



Pada hari selasa tanggal 31 Maret 2009, MTs Negeri Benda, Madrasah Aliyah dan Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyah Islamiyah secara bersama-sama menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada kesempatan tersebut ditampilkan beberapa kreasi siswa dari ketiga madrasah tersebut, seperti pidato tiga bahasa, puisi, shalawat, marawis dan lain-lain.

Bapak Kusnadi selaku ketua panitia mengatakan bahwa acara ini mengusung tema kebersamaan, bahwa sangat penting kebersamaan yang sudah terjalin oleh ketiga madrasah ini untuk ditingkatkan di masa yang akan datang. Hal senada juga dikemukakan oleh ketiga kepala Madrasah, yaitu Ibu Hj. Masiyah (Kepala MI Tarbiyah Islamiyah), Bapak H. Ahmad Saiful Bahtiar, M.Pd (Kepala MTsN Benda) dan Bapak Herdiman S.Pd.I (Kepala MA Tarbiyah Islamiyah), terlebih lagi bahwa ketiga madrasah ini secara geografis ada dalam satu komplek.

Di akhir acara, panitia menghadirkan dai muda bernama KH. Ahmad Fudholi. Dalam kesempatan tersebut beliau menekankan arti penting dari sikap cinta terhadap Rasulullah SAW dengan cara menjalankan ajaran dan sunah-sunahnya. Dan perlu kita ketahui bahwa Rasulullah saw adalah uswatun hasanah atau suri tauladan yang baik dan tidak akan rugi bagi kita umat Islam mengikuti jejaknya. Sebagai mana diterangkan dalam sebuah hadis yang artinya:

“Dari anas r.a. dari nabi saw. Beliau bersabda: Tiga perkara, siapa yang pada dirinya terdapat tiga perkara ini, maka ia mendapatkan kelezatan iman, yaitu: (pertama) Allah dan rasul-Nya lebih ia cintai dari pada yang lainnya. (Kedua) mencintai seseorang hanya karena Allah SWT, dan (ketiga) benci kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan oleh Allah dari padanya sebagaimana ia benci dilemparkan ke dalam neraka.” (H.R.Bukhari dan muslim)

Dan segala cinta harus diukur oleh kecintaannya kepada Allah, maksudnya cinta seseorang terhadap apapun tidak boleh keluar dari ketaatannya kepada Allah, manusia boleh saja mencintai pekerjaannya, tetapi pekerjaannya itu tidak boleh melalaikan ketaatannya kepada Allah. Contoh lain, orang boleh saja mencintai orang tua, keluarga, atau siapapun tetapi tidak boleh membuatnya lalai sehingga melupakan cintanya kepada Allah. Apalagi kalau kita lihat anak zaman sekarang sudah berlebihan dalam mencintai seseorang, bagi orang yang berpikir sehat mungkin akan timbul pertanyaan, apakah meraka bisa mencintai Allah dan rasul-Nya sepenuhnya?. Lagi pula apakah ada istilah pacaran dalam islam? sebenarnya dalam islam itu tidak ada istilah pacaran mungkin itu hanya bahasa anak zaman sekarang . Wallohu a’lam bisshowab (Nadila, Desfy, Vina)

Tidak ada komentar: